Gumara adalah seorang guru yang minta ke dinas untuk dipindahkan ke sebuah desa di Bengkulu.
Saat di Kecamatan Kayu Lima, ia merasakan udara dan alam yang cocok
dengan habitatnya. Menurut neneknya, itu adalah tempat lahir ayahnya
yang bernama Peto Alam. Dikarenakan terancam, ibu beserta neneknya
membawanya lari dari Desa Kumayan yang merupakan sebuah desa di
Kecamatan Kayu Lima yang selalu diliputi kabut, kabut pegunungan yang
sekaligus kabut misteri yang sulit diterima logika.
Penduduk desa tetangga Kumayan memberi julukan yang sangat menyeramkan
bagi desa itu, yaitu "gudang ilmu hitam". Di sana bersemayam para
manusia yang memiliki ilmu harimau yang sebenarnya untuk menjaga kebun kopi mereka yang luas dari gangguan pencuri yang takut kalau melihat harimau. Ayah dan ibunya adalah keturunan ketiga manusia harimau, dan ia merupakan keturunan keempat. Ia menganggap itu hanyalah mitos belaka.
Sesampai bus yang mengantarnya, lingkungan sekitar sudah sepi. Di saat sedang berjalan-jalan, ia ditemui Yunus yang mengendarai sepeda motor.
Yunus merupakan pesuruh sekolah tempatnya akan bertugas, dan
mengantarnya ke rumah dinas. Belum lama sesampainya di rumah dinasnya,
ia menanyakan rumah Lebai Karat kepada Yunus. Dari pesuruh sekolah itu,
ia mendapatkan informasi tentang Desa Kumayan. Pada saat itu, seseorang
menguping dari balik jendela rumah.
Tidak terlalu lama setelah Yunus pergi, tiba-tiba ia mendengar suara
harimau dan melihat seekor harimau yang besar menyelinap masuk ke dalam
semak-semak di samping rumah dinasnya. Kejadian itu membuatnya
penasaran, diambilnya senter dan ia keluar rumah. Beberapa cobaan ia temui dalam perjalanan, dari seorang gadis
yang meminta pertolongan, hingga pertemuannya dengan Humbalang yang
juga ternyata keturunan manusia harimau. Ternyata Lebai Karat tidak
menyukai kehadiran dirinya, bahkan sempat akan menyerangnya. Untungnya
anak gadis Lebai Karat yang bernama Karina langsung mengingatkan Lebai
Karat. Gumara langsung pulang dengan perasaan kaget dan sedikit takut.
Banyak hal-hal baru yang Gumara temui di lingkungan barunya, mulai dari gangguan di rumahnya, bahkan ia pun sempat harus masuk penjara karena dituduh membunuh, kena teluh,
sampai menjadi perhatian para keturunan manusia harimau lainnya seperti
Lebai Karat, Putih Kelabu, Rajo Langit, dan Humbalang. Mereka mulai
mencurigai bahwa Gumara adalah manusia harimau ketujuh yang selama ini
mereka tunggu untuk menyempurnakan kelompok mereka. Gerak-gerik Gumara
sangat diperhatikan, karena jika ia menolak kelompok tersebut maka
nyawanya bisa terancam. Tidak hanya itu, Gumara juga harus dihadapkan
kepada dua gadis cantik, Karina dan Pitaloka. Mereka keturunan manusia
harimau, maka keduanya memiliki kesaktian dan pintar. Mereka berdua juga
bersekolah di tempat Gumara mengajar.
Gumara terlibat lebih dalam di lingkungan Kumayan. Awalnya ia hanya ingin menjadi guru yang mengajar ilmu fisika dan matematika
serta mengenal sejarah hidup silsilah keluarganya, tetapi ternyata
kehadirannya di Desa Kumayan menimbulkan kemelut yang berkelanjutan.
Lika-liku kehidupan Gumara yang penuh dengan permasalahan selama 577
episode ini diakhiri dengan pertunangannya dengan Pitaloka yang sebatas
memberi harapan dikarenakan pernikahan masih sebatas janji belaka dengan
alasan bahwa Pitaloka ingin melanjutkan pendidikannya untuk kuliah.
Menurut ramalan Ki Cahaya, Gumara dan Pitaloka akan dikarunia 7 orang
anak dari pernikahan mereka. Namun, itu semua masih sebatas ramalan dan
misteri yang semuanya tidak pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar